Rabu, 17 Mei 2017

INOKULASI MIKROBA

INOKULASI MIKROBA

INOKULASI ? 
   Inokulasi adalah proses memindahkan mikroorganisme dari medium lama ke medium baru dengan penggunaan tingkat ketelitian sangat tinggi yang terdiri dari biakan mikroba campuran. Proses inokulasi dilakukan dalam kondisi yang aseptik, yakni kondisi dimana semua alat dan bahan yang berhubungan dengan medium serta pekerjaan, dijaga agar tetap steril. Hal ini untuk menghindari terjadinya kontaminasi. Beberapa aspek juga perlu diperhatikan dalam inokulasi seperti dalam ruangan yang terjaga kesterilannya dan pengaruh dari kehidupan luar.
MIKROBA ? Pada Tanaman ?
   Tomat atau Solanum lycopersicum L. merupakan salah satu dari kelompok sayuran yang memiliki banyak manfaat dan mudah ditemukan dimana saja yang dapat tumbuh di daerah dataran rendah serta tinggi. Pada tomat mengandung beberapa komponen kimia yang sangat penting bagi kesehatan yaitu kalori, vitamin, asam folat, dan antioksidan berupa likopen, beta karoten, lutein. Tomat mudah diserang mikroba jika sistem penyimpanan tidak baik terutama mendorong pertumbuhan dan penyebaran busuk pada buah tomat. Penyakit layu dan Busuk buah pada tomat dapat disebabkan oleh  cendawan Fusarium sp. yang merupakan cendawan patogen tular tanah yang dapat menyerang tanaman tomat. Adapun Mikroba lain yang menyebabkan busuk lunak pada tomat yakni bakteri Erwinia carotovora yang merupakan bakteri patogenik yang terdapat pada tumbuhan dan bersifat anaerob fakultatif.
METODE ?
1. Metode Spread Plate
            Metode Spread Plate bertujuan untuk menghasilkan mikroba yang terpisah berupa mikroba aerob yang sangat cocok untuk metode ini. Mikroba anaerob fakultatif juga dapat tumbuh dengan metode ini. Suatu teknik dalam menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar dengan cara menuangkan kultur bakteri atau mengratakannya di atas media agar yang telah memadat dan dengan adanya sistem aerasi atau udara dan oksigen yang masuk di dalam cawan petri tersebut.
2. Metode Pour Plate
Metode pour plate bertujuan untuk mengurangi suplai udara dan oksigen yang masuk kedalam cawan petri pada media agar. Mikroba yang akan tumbuh berupa anaerob dan dapat tumbuh dengan baik, adapun mikroba aerob mimiliki tingkat pertumbuhan yang sangat kecil untuk tumbuh pada media ini .Tujuan pada prosesnya adalah untuk memisahkan bakteri satu sama lain sehingga sel-sel itu akan tumbuh menjadi koloni-koloni yang terpisah di dalam medium yang padat, kemudian dapat diambil sel-sel dari satu koloni untuk mendapatkan biakan murni.
CONTOHNYA ?
Gambar 05. Contoh Koloni Mikroba pada Tempe

Gambar 06. Contoh Koloni Mikroba pada Tape

Gambar 07. Contoh Koloni Mikroba pada Pisang

Gambar 08. Contoh Koloni Mikroba pada Tomat

Gambar 09. Contoh Koloni Mikroba pada Mangga

CARANYA ?
1. Pembuatan Larutan Fisiologis
            NaCl ditimbang sebanyak 6,379 gram. Kemudian dilarutkan dalam aquades sebanyak 750 mL dan dihomogenkan. Setelah itu, bibir Erlenmeyer ditutup kapas dan alumunium foil lalu dihomogenkan dan diisterilisasi dengan tekanan uap air menggunakan autoclave pada temperature 121˚C, tekanan 1 atm dalam waktu 15 menit. Setelah itu, larutan didingininkan.
2. Pengenceran Bertingkat
            Sampel padat berupa tape, tempe berjamur, mangga busuk dan pisang busuk ditimbang sebanyak 1 gram. Kemudian, disiapksan tabung reaksi sebanyak 4 buah yang berisi larutan fisiologis sebanyak 9 mL. Setiap sampel padat sebanyak 1 gram dimasukkan ke dalam tabung reaksi pertama yang disebut pengenceran 100. Kemudian suspensi dihomogenkan menggunakan vortex. Setelah itu, sebanyak 1 mL suspensi dari tabung reaksi pertama dipipet 1 mL ke dalam tabung reaksi kedua yang disebut pengenceran 10-1. Selanjutnya, dilakukan hal yang serupa hingga mencapai pengenceran 10-5. Sampel cair berupa tomat busuk dipipet sebanyak 1 mL. kemudian, disiapksan tabung reaksi sebanyak 4 buah yang berisi larutan fisiologis sebanyak 9 mL. Untuk setiap sampel cair sebanyak 1 mL dimasukkan ke dalam tabung reaksi pertama yang disebut pengenceran 10-1. Kemudian, suspensi dihomogenkan menggunakan vortex. Setelah itu, sebanyak 1 mL suspensi dari tabung reaksi dipipet 1 mL kedalam tabung reaksi kedua yang disebut pengenceran 10-2. Selanjutnya, dilakukan hal yang serupa hingga mencapai pengenceran 10-4.
3. Inokulasi Mikroba Metode Pour Plate
            Disiapkan media PCA, PDA dan NA  kemudian dituang masing – masing media sebanyak 1/5 volume kedalam cawan petri. Lalu, media didinginkan hingga mengeras. Selanjutnya, suspensi mikroba 10-3 untuk bahan berupa tomat, 10-4 untuk mangga dan tape, serta 10-5 untuk pisang  dipipet sebanyak 1 mL diatas permukaan media pada cawan petri. Suspensi tomat dipipet pada pada permukaan media NA, suspensi mangga dan tape dan pisang pada permukaan media PCA, suspensi tempe pada permukaan media PDA. Setelah itu, dituang kembali media NA, PCA dan PDA sebanyak ¼ volume cawan petri diatas suspensi. Lalu, dibungkus dengan menggunakan kertas bekas dan dimasukkan ke dalam inkubator.
4. Inokulasi Mikroba Metode Spread Plate
   Disiapkan media PCA, PDA dan NA  kemudian dituang masing – masing media sebanyak 1/5 volume ke dalam cawan petri. Lalu, media di dinginkan hingga mengeras. Selanjutnya, suspensi mikroba 10-3 untuk bahan berupa tomat, 10-4 untuk mangga dan tape, serta 10-5 untuk pisang  dipipet sebanyak 1 mL diatas permukaan media pada cawan petri. Suspensi tomat dipipet pada pada permukaan media NA, suspensi mangga dan tape dan pisang pada permukaan media PCA, suspensi tempe pada permukaan media PDA. Setelah itu, dibungkus dengan menggunakan kertas bekas dan dimasukkan ke dalam inkubator.
TAU KAH ANDA ?
1. Tomat
   Tomat (Solanum lycopersium l.) merupakan komoditas sayuran menyerupai buah yang berwarna merah orange mengkilat dan cerah pada saat matang. Komponen kimia tomat, sangat penting bagi kesehatan seperti antioksi dan lutein, beta karoten, dan likopen, alkaloid. Lycopene atau α-carotene adalah suatu karotenoid pigmen merah terang yang banyak ditemukan dalam buah tomat dan sangat dibutuhkan tubuh dan sebagai antioksidan sangat kuat atau anti skin anging. Kemampuannya dalam mengendalikan radikal bebas 100 kali lebih efisien dibandingkan vitamin E atau 12500 kali gluthation. Alkaloid merupakan zat yang dapat bersifat antibakteri, dan likopen sebagai antioksidan.
2. Mikroorganisme pada Tomat
  Cendawan Fusarium sp. merupakan jenis cendawan patogen tular tanah yang menyerang tanaman tomat. Di alam, membentuk konidium pada badan buah berupa spora yang dibentuk pada permukaan tangkai atau daun yang luka. Adapula bakteri  Erwinia carotovora pv. carotovora merupakan satu - satunya bakteri patogenik yang terdapat pada tumbuhan dan bersifat anaerob fakultatif. Aktivitas pektolitik yang kuat pada bakteri tersebut dapat menyebabkan busuk lunak tanaman family solanaceae dengan menyerang dan menghancurkan jaringan akar, umbi, batang, daun, dan buah pada tanaman melalui pelukaan serta dapat juga melalui lubang alami. Bakteri Erwinia carotovora merupakan satu -satunya bakteri patogenik yang terdapat pada tumbuhan dan bersifat anaerob fakultatif.
3. Inokulasi
    Inokulasi mikroba bertujuan untuk mendapatkan biakan campuran yang belum diketahui mikroba apa yang terdapat didalamnya melalui penanaman mikroba dari suspensi hasil pengenceran bertingkat dan diinkubasi selama  penyimpanan sebelum digunakan untuk keperluan selanjutnya. Penanaman bakteri atau biasa inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium lama ke mdium baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi.
4. Larutan Fisiologis
   Larutan fisiologis berupa larutan NaCl yang telah disterilkan dan digunakan sebagai larutan pengencer mikroba. Larutan fisiologi berfungsi untuk menjaga pH dan tekanan osmotik mikroba. Agar suspensi tetap terjaga dan terhindar dari kontaminan dengan tetap mempertahankan pH pada mikroba tersebut.
5. Pengenceran Bertingkat
   Pengenceran ini dilakukan untuk mengurangi padatan jumlah koloni mikroba untuk mengurangi serta memperkecil jumlah mikroba yang tersuspensi dalam pengenceran. Penentuan besarnya atau banyaknya tingkat pengenceran tergantung kepada perkiraan jumlah mikroba dalam sampel. 
JADI ?
   Pengenceran bertingkat berfungsi untuk melarutkan dan melepaskan mikroba dari substratnya. Dengan tujuan untuk mengurangi kepadatan mikroba yang ditanam serta memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi dalam pengenceran.  Teknik inokulasi ada dua, yaitu metode Spread Plate yakni disebar) dan metode Pour Plate yakni dituang. Media berfungsi sebagai sumber nutrient yang diperlukan mikroba dalam pertumbuhannya.

thanks to :
Dwiyana, Z., Nurhaedar. 2011. Mikrobiologi Dasar. Makassar, Universitas Hasanuddin.
Hadioetomo, Ratna. S. 2013. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Jakarta, P.T. Gramedia Pustaka Utama.
Handiyanti, M, 2010. Potensi Basillus spp. Dan Pseudomonas flurescens sebagai Agen Pengendali Penyakit Busuk Lunak bakteri (Erwinia carotovora) pada Anggrek Phalaenopsis sp.  Diakses dari http://repository.ipb.ac.id. Pada tanggal 18 April 2017 pukul 05.30 wita.
Hardiyanto, 2010. Pengujian Ketahanan Anggrek Phalaenopsis terhadap penyakit Busuk Lunak yang disebabkan oleh Erwinia carotovora Secara In VitroDiakses dari laman http://repository.ipb.ac.id. Pada tanggal 18 April 2017 pukul 05.30 wita.
Kartikasari, 2008. Pengaruh Ekstrak Batang Savadora persica terhadap pertumbuhan bakteri Streptpcoccus a-haemolytiud hasil isolasi paska pencabutan gigi molar ketiga mandibula (kajian in vitro). Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada 2008.
Okigbo RN, Nmeka IA. 2005. Control of yam tuber rot with leaf extracts of Xylopia aethiopica and Zingiber officinale. Afr J Biotechnol. 4(8):804-807.
Tigchelaar, E.C. 2006. Botani and culture. Didalam : jones JB et.al., editor. Compendium of Tomato Diseases. Minnesota: The American Phytopathological Society. Halaman 2-4.
Wasteson, Y, and Homes, E. 2009. Pathogenic Escherichia Coli Found in Food. International Journal Of  Food Microbiology, 12, 103-114.
Widodo. 2014. Mikroibiologi Edisi 2. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar