INOKULASI
MIKROBA
INOKULASI ?
Inokulasi adalah proses memindahkan mikroorganisme
dari medium lama ke medium baru dengan penggunaan tingkat ketelitian sangat tinggi yang terdiri dari biakan mikroba campuran. Proses inokulasi dilakukan
dalam kondisi yang aseptik, yakni kondisi dimana semua alat dan bahan yang
berhubungan dengan medium serta pekerjaan, dijaga agar tetap steril. Hal ini untuk menghindari terjadinya kontaminasi. Beberapa aspek juga perlu diperhatikan dalam
inokulasi seperti dalam ruangan yang terjaga kesterilannya dan pengaruh dari kehidupan luar.
MIKROBA ? Pada Tanaman ?
Tomat atau Solanum
lycopersicum L. merupakan salah satu dari kelompok sayuran yang memiliki banyak manfaat dan mudah ditemukan dimana saja yang dapat tumbuh di daerah dataran rendah
serta tinggi. Pada tomat mengandung beberapa komponen kimia yang
sangat penting bagi kesehatan yaitu kalori, vitamin, asam folat, dan antioksidan berupa likopen,
beta karoten, lutein. Tomat mudah diserang mikroba jika sistem penyimpanan tidak baik terutama mendorong pertumbuhan dan penyebaran busuk pada buah tomat. Penyakit layu dan Busuk buah pada tomat dapat disebabkan oleh cendawan Fusarium sp. yang merupakan cendawan patogen tular tanah yang dapat menyerang tanaman tomat. Adapun Mikroba lain yang menyebabkan busuk lunak pada tomat yakni bakteri Erwinia carotovora yang merupakan bakteri patogenik yang terdapat pada tumbuhan dan bersifat anaerob fakultatif.
METODE ?
1. Metode Spread Plate
Metode Spread Plate bertujuan untuk
menghasilkan mikroba yang terpisah berupa mikroba aerob yang sangat cocok untuk
metode ini. Mikroba anaerob fakultatif juga dapat tumbuh dengan metode ini. Suatu teknik
dalam menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar dengan cara menuangkan
kultur bakteri atau mengratakannya di atas media agar yang telah memadat dan
dengan adanya sistem aerasi atau udara dan oksigen yang masuk di dalam cawan
petri tersebut.
2. Metode Pour Plate
Metode
pour plate bertujuan untuk mengurangi
suplai udara dan oksigen yang masuk kedalam cawan petri pada media agar. Mikroba
yang akan tumbuh berupa anaerob dan dapat tumbuh dengan baik, adapun mikroba
aerob mimiliki tingkat pertumbuhan yang sangat kecil untuk tumbuh pada media
ini .Tujuan
pada prosesnya adalah untuk memisahkan bakteri satu sama lain sehingga sel-sel
itu akan tumbuh menjadi koloni-koloni yang terpisah di dalam medium yang padat,
kemudian dapat diambil sel-sel dari satu koloni untuk mendapatkan biakan murni.
CONTOHNYA ?
Gambar 05. Contoh Koloni Mikroba pada Tempe
Gambar 06. Contoh Koloni Mikroba pada Tape
Gambar 07. Contoh Koloni Mikroba pada Pisang
Gambar 08. Contoh Koloni Mikroba pada Tomat
Gambar 09. Contoh Koloni Mikroba pada Mangga
CARANYA ?
1. Pembuatan
Larutan Fisiologis
NaCl ditimbang
sebanyak 6,379 gram. Kemudian dilarutkan dalam aquades sebanyak 750 mL dan
dihomogenkan. Setelah itu, bibir Erlenmeyer ditutup kapas dan alumunium foil
lalu dihomogenkan dan diisterilisasi dengan tekanan uap air menggunakan autoclave pada temperature 121˚C,
tekanan 1 atm dalam waktu 15 menit. Setelah itu, larutan didingininkan.
2. Pengenceran
Bertingkat
Sampel padat
berupa tape, tempe berjamur, mangga busuk dan pisang busuk ditimbang sebanyak 1
gram. Kemudian, disiapksan tabung reaksi sebanyak 4 buah yang berisi larutan fisiologis
sebanyak 9 mL. Setiap sampel padat sebanyak 1 gram dimasukkan ke dalam tabung reaksi pertama yang disebut pengenceran 100.
Kemudian suspensi dihomogenkan menggunakan vortex. Setelah itu, sebanyak 1 mL suspensi dari tabung reaksi pertama dipipet 1 mL ke dalam tabung reaksi kedua yang disebut
pengenceran 10-1. Selanjutnya, dilakukan hal yang serupa hingga
mencapai pengenceran 10-5. Sampel cair berupa tomat busuk dipipet
sebanyak 1 mL. kemudian, disiapksan tabung reaksi sebanyak 4 buah yang berisi
larutan fisiologis sebanyak 9 mL. Untuk setiap sampel cair sebanyak 1 mL
dimasukkan ke dalam tabung reaksi pertama yang disebut pengenceran 10-1. Kemudian, suspensi dihomogenkan
menggunakan vortex. Setelah itu, sebanyak 1 mL suspensi dari tabung reaksi
dipipet 1 mL kedalam tabung reaksi kedua yang disebut pengenceran 10-2.
Selanjutnya, dilakukan hal yang serupa hingga mencapai pengenceran 10-4.
3. Inokulasi
Mikroba Metode Pour Plate
Disiapkan media PCA, PDA dan NA kemudian dituang masing – masing media
sebanyak 1/5 volume kedalam cawan petri. Lalu, media didinginkan hingga mengeras. Selanjutnya, suspensi
mikroba 10-3 untuk bahan berupa tomat, 10-4 untuk mangga
dan tape, serta 10-5 untuk pisang dipipet sebanyak 1 mL diatas permukaan media
pada cawan petri. Suspensi tomat dipipet pada pada permukaan media NA, suspensi
mangga dan tape dan pisang pada permukaan media PCA, suspensi tempe pada permukaan media PDA. Setelah itu, dituang kembali
media NA, PCA dan PDA sebanyak ¼ volume cawan petri diatas suspensi. Lalu, dibungkus dengan menggunakan kertas bekas dan dimasukkan
ke dalam inkubator.
4. Inokulasi Mikroba Metode Spread Plate
Disiapkan media PCA, PDA dan NA kemudian dituang masing – masing media
sebanyak 1/5 volume ke dalam cawan petri. Lalu, media di dinginkan hingga mengeras. Selanjutnya, suspensi
mikroba 10-3 untuk bahan berupa tomat, 10-4 untuk mangga
dan tape, serta 10-5 untuk pisang
dipipet sebanyak 1 mL diatas permukaan media pada cawan petri. Suspensi
tomat dipipet pada pada permukaan media NA, suspensi mangga dan tape dan pisang
pada permukaan media PCA, suspensi tempe pada permukaan media PDA. Setelah itu, dibungkus
dengan menggunakan kertas bekas dan dimasukkan ke dalam inkubator.
TAU KAH ANDA ?
1. Tomat
Tomat (Solanum lycopersium l.) merupakan komoditas sayuran menyerupai buah
yang berwarna merah orange mengkilat dan cerah pada saat matang. Komponen kimia tomat, sangat penting bagi
kesehatan seperti antioksi dan lutein, beta karoten, dan likopen, alkaloid.
Lycopene
atau α-carotene adalah suatu
karotenoid pigmen merah terang yang banyak ditemukan dalam buah tomat dan
sangat dibutuhkan tubuh dan sebagai antioksidan sangat kuat atau anti skin anging. Kemampuannya dalam
mengendalikan radikal bebas 100 kali lebih efisien dibandingkan vitamin E atau
12500 kali gluthation. Alkaloid
merupakan zat yang dapat bersifat antibakteri, dan likopen sebagai antioksidan.
2. Mikroorganisme
pada Tomat
Cendawan Fusarium sp. merupakan jenis cendawan patogen tular
tanah yang menyerang tanaman tomat. Di alam, membentuk konidium
pada badan buah berupa spora yang dibentuk pada permukaan tangkai atau daun
yang luka. Adapula bakteri Erwinia carotovora pv. carotovora
merupakan satu - satunya bakteri patogenik yang terdapat pada tumbuhan dan
bersifat anaerob fakultatif. Aktivitas pektolitik yang kuat pada bakteri
tersebut dapat menyebabkan busuk lunak tanaman family solanaceae dengan menyerang dan menghancurkan jaringan akar, umbi, batang, daun, dan buah pada tanaman
melalui pelukaan serta dapat juga melalui lubang alami. Bakteri Erwinia carotovora merupakan
satu -satunya bakteri patogenik yang terdapat pada tumbuhan dan bersifat
anaerob fakultatif.
3. Inokulasi
Inokulasi mikroba bertujuan untuk
mendapatkan biakan campuran yang belum diketahui mikroba apa yang terdapat
didalamnya melalui penanaman mikroba dari suspensi hasil pengenceran bertingkat
dan diinkubasi selama penyimpanan
sebelum digunakan untuk keperluan selanjutnya. Penanaman
bakteri atau biasa inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium
lama ke mdium baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi.
4. Larutan
Fisiologis
Larutan
fisiologis berupa larutan NaCl yang telah disterilkan dan digunakan sebagai
larutan pengencer mikroba. Larutan fisiologi berfungsi untuk menjaga pH dan
tekanan osmotik mikroba. Agar
suspensi tetap terjaga dan terhindar dari kontaminan dengan tetap
mempertahankan pH pada mikroba tersebut.
5. Pengenceran
Bertingkat
Pengenceran
ini dilakukan untuk mengurangi padatan jumlah koloni mikroba untuk mengurangi serta memperkecil jumlah mikroba yang tersuspensi dalam pengenceran. Penentuan besarnya atau banyaknya tingkat
pengenceran tergantung kepada perkiraan jumlah mikroba dalam sampel.
JADI ?
Pengenceran bertingkat berfungsi untuk
melarutkan dan melepaskan mikroba dari substratnya. Dengan tujuan untuk
mengurangi kepadatan mikroba yang ditanam serta memperkecil atau mengurangi
jumlah mikroba yang tersuspensi dalam pengenceran. Teknik inokulasi ada dua, yaitu metode Spread Plate yakni disebar) dan metode Pour Plate yakni dituang. Media
berfungsi sebagai sumber nutrient yang diperlukan mikroba dalam pertumbuhannya.
thanks to :
Dwiyana,
Z., Nurhaedar. 2011. Mikrobiologi
Dasar.
Makassar, Universitas Hasanuddin.
Hadioetomo,
Ratna. S. 2013. Mikrobiologi
Dasar dalam Praktek.
Jakarta, P.T. Gramedia Pustaka Utama.
Handiyanti, M, 2010. Potensi Basillus spp.
Dan Pseudomonas flurescens sebagai Agen Pengendali Penyakit Busuk Lunak bakteri (Erwinia carotovora) pada Anggrek Phalaenopsis sp. Diakses dari http://repository.ipb.ac.id. Pada tanggal
18 April 2017 pukul 05.30 wita.
Hardiyanto, 2010. Pengujian Ketahanan Anggrek Phalaenopsis terhadap penyakit Busuk Lunak yang disebabkan oleh Erwinia carotovora Secara In Vitro. Diakses dari
laman http://repository.ipb.ac.id. Pada tanggal 18 April 2017 pukul 05.30 wita.
Kartikasari,
2008. Pengaruh Ekstrak Batang Savadora
persica terhadap pertumbuhan bakteri Streptpcoccus a-haemolytiud hasil isolasi
paska pencabutan gigi molar ketiga mandibula (kajian in vitro). Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada 2008.
Okigbo RN, Nmeka IA. 2005. Control
of yam tuber rot with leaf extracts of Xylopia aethiopica and Zingiber
officinale.
Afr J Biotechnol. 4(8):804-807.
Tigchelaar,
E.C. 2006. Botani and culture. Didalam : jones JB
et.al., editor. Compendium of Tomato Diseases. Minnesota: The American
Phytopathological Society. Halaman 2-4.
Wasteson,
Y, and Homes, E. 2009. Pathogenic Escherichia Coli Found in
Food.
International Journal Of Food Microbiology, 12, 103-114.
Widodo.
2014. Mikroibiologi Edisi 2.
Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar