Selasa, 16 Mei 2017

PENGENALAN ALAT DAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI



PENGENALAN ALAT DAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI


A.  Jenis Alat Laboratorium Mikrobiologi
Tabel 01. Hasil Pengamatan Jenis Alat Laboratorium Mikrobiologi
No.
Nama Alat
Fungsi
Prinsip Kerja
1.
Bulp
Untuk menghisap larutan yang akan dipipet melalui pipet volume.
Memiliki 3 katup; katup aspiret (A) untuk menghisap dan mengeluarkan udara, katup section (S) untuk menyedot cairain, katup exhaust (E) untuk mengeluarkan cairan. Jika masih ada sisa larutan dalam pipet katup, maka bulatan yang berada dibagian tengah ditekan antara katup exhaust dan section.
2.
Pipet Volume

Digunakan untuk mengambil larutan dengan skala volume tertentu.
Mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan kebutuhan. Skala mulai dari 0.1 mL sampai 10 mL.
3.
Pipet Tetes
Untuk mengambil larutan dari suatu wadah dalam jumlah yang kecil.
Larutan dihisaap dari suatu wadah kemudian dipindahkan ke wadah lain sedikit demi sedikit.
4.
Bunsen
Untuk memanaskan dan mensterilkan peralatan sebelum digunakan.
Api akan menimbulkan panas dimana panas tersebut akan mematikan kontaminan.

5.
Batang Pengaduk
Untuk mengaduk suatu cairan atau larutan didalam wadah.
Mengaduk suatu larutan yang bersifat cair agar larutan tersebut dapat tercampur rata.

6.
Hockey Stick
Meratakan inokulum atau suspensi mikroba di permukaan media agar.
Meratakan suspensi mikroba pada permukaan media agar. Lengkungan hockey stick disapukan diatas permukaan media agar yang terdapat suspensi mikroba.
7.
Cawan Petri
Alat ini digunakan sebagai wadah dalam menumbuhkan mikroba .
Wadah  pertumbuhan buatan dalam mengamati jamur, mengkultur bakteri, khamir, spora, atau dan menguji suatu zat yang berukuran kecil.
8
Erlenmeyer
Tempat membuat dan mencampur larutan, atau
menghomogenkan bahan yang akan digunakan.
Wadah menampung larutan dalam jumlah cukup banyak yang volumenya dapat disesuaikan pada label takarannya.
9.
Tabung Reaksi
Sebagai alat untuk menyimpan suspensi mikroba dan sebagai tempat isolasi mikroba.
Wadah menyimpan suspense mikroba dalam jumlah sedikit.
10.
Ose Bundar
Sebagai alat untuk memindahkan mikroba ke dalam media dengan cara digores.
dipindahkan sampel mikroba ke dalam media agar dengan cara digores yang posisinya miring.
11.
Ose Tusuk
Sebagai alat untuk memindahkan mikroba ke dalam media dengan cara ditusuk.
dipindahkan sampel mikroba ke dalam media agar denga cara ditusuk yang posisinya tegak.
12.
Preparat
Sebagai alat untuk meletakkan objek yang akan diamati dengan menggunakan mikroskop.
Meletakan objek yang telah diiris kecil dan ditutup dengan kaca objektif sehinggga lebih mudah untuk diamati dengan mikroskop.
13.
Gelas Ukur
Untuk mengukur volume larutan yang akan digunakan.
Volume air yang dimasukkan dapat diketahui dengan melihat skal yang tertera pada gelas ukur tersebut.
14.
Objek Glass.
Alat untuk menutupi objek yang diletakkan diatas kaca preparat.
Sampel yang diletakkan dikaca preparat tidak mudah lepas dan bergerak.
  Sumber:Data Primer Praktikum Mikrobiologi Umum, 2017.
B.  Jenis Instrumen Laboratorium Mikrobiologi
Tabel 02. Hasil Pengamatan Jenis Instrumen di Laboratorium Mikrobiologi
No
Nama Instrumen
Fungsi
Prinsip Kerja
Spesifikasi
1.
Desikator
Untuk menyerap uap air bebas yang terdapat didalam bahan.
Terdapat silika gel didalam bagian bawah yang menyerap uap air. Pada silica gel yang berwarna biru berarti baik untuk digunakan tetapi jika silica gel berwarna pink berarti kemampuannya untuk menyerap uap air berkurang maka perlu untuk dijemur agar warna biru pada silica gel kembali.
Merk:
Glaswerk Werthem

No.series:
Mit 2 Bar
2.
Shaker
Untuk meng
homogenkan medium dan mikroba dengan tujuan mem
berikan oksigen yang cukup agar pertumbuhan mikroba
lebih optimal.
Ketika motor  berputar, secara otomatis mekanik shaker bisa langsung menggerakkan plat.
Merk:
Bransted Lab Line

No.series:
Max Q mini 14000
3.
Water bath shaker.
Sebagai tempat untuk meremajakn spora mikroba yang sesuai dengan kondisi sehingga pertumbuhan mikroba tersebut lebih optimal.
Pada bagian atas berupa shaker yang dimana ketika motor berputar, secara otomatis mekanik shaker bisa langsung bergerak dan setelah selesai dengan shaker maka spora mikroba dengan media cair dapat disimpan di dalam water bath yang berada pada bagian bawah yang suhunya dapat merangsang per
tumbuhan spora mikroba.
Merk:
Julabo

No.series:
SW22
4.
Autoklaf
Untuk mensterilkan alat dan media sebelum digunakan
Pemanasan dengan uap air panas bertekanan 1 atm, yang dimana suhunya 121°C, dan waktu selama 15 menit dan dapat diatur sesuai alat yang ingin disterilkan.
Merk:
Dixons

No.series:
DSF004T
5.
Mikroskop
Melihat objek berukuran kecil yang tidak bisa dilihat oleh mata secara normal atau langsung.
Dengan memantulkan cahaya melalui cermin, lalu diteruskan hingga ke lensa objektif. Dilensa objektif bayangan yang dihasilkan adalah maya, terbalik, dan diperbesar. Kemudian bayangan akan diteruskan ke mata pengamat menghasilkan bayangan tegak, nyata, dan diperberbesar.
Merk:
Meiji

No.series:
ML2000
6.
Inkubator
untuk meng
inkubasi atau meremajakan mikroba pada suhu yang terkontrol.
Suhu yang tetap konstan  aliran udara sebagai penghantarnya sehingga pertumbuhan mikroba menjadi optimal.
Merk:
Quincy Lab
No.series:140 saries
7.
Microwave
Untuk mengho
mogenkan dan memanaskan bahan, larutan, atau suspensi lainnya
Penggunaan temperatur panas atau gelombang elektromagnetik yang memanaskan bahan.
Merk:
LG

No.series: -
8.
Hot Plate.
untuk menghomogenkan suatu larutan yaitu dengan pengadukan dari magnetic stirrer.
Menghomogen larutan dengan panas dan pengadukan menggunakan bantua magnetic stirrer. Magnet yang ada pada hot plate akan berputar kemudian magnet yang dimasukkan dalam larutan juga akan ikut berputar sehingga larutan dapat tercampur dengan baik.
Merk:
Stuart

No.series:
CB 302
9.
Laminar Air Flow
Sebagai tempat menyimpan yang aseptis dalam  menanam, mengisolasi, atau memindahkan mikroba.
Pola pengaturan dan penyaring aliran udara akan menyaring mikroba yang masuk bersama udara sehingga udara yang ada didalam lamiinar air flow dapat terbebas dari kontaminan. Selain itu, sinar UV memancarkan sinarnya langsung ke membran sel mikroba sehingga dapat dimatikan.
Merk:
Advance Lab

No.series:ADV02V
10.
Fermentor
Untuk menumbuhkan mikroba dengan media berbentuk cair.
Memilki sistem kontrol temperatur dan PH, memiliki sistem aerasi dan agitasi. Aerasi diperlukan untuk pengadaan oksigen yang cukup agar mikroba dapat hidup, agitasi di perlukan untuk mencampurkan semua isi dalam fermentor agar menciptakan kondisi yang homogen.
Merk:
Aplikon

No.series: ADI1025
11
pH Meter.
digunakan untuk mengukur derajat keasaman / pH suatu bahan atau sampel.
Batang elektroda akan men
deteksi ion H+ yang terdapat didalam larutan kemudian pesan tersebut akan dikirim dan direspon, kemudian monitor pada pH meter akan memunculkan angka.
Merk:
Oakton

No.series:
PH 510 series.
12
Water Bath.
Tempat untuk meremajakn spora dan mikroba dengan media yang berbentuk cair
Spora mikroba dengan media cair didalam water bath shaker. Suhu yang terdapat di dalamnya dapat merangsang pertumbuhan spora mikroba.
Merk:
Memmert

No.series:
196,2
13
Timbangan Digital
Menentukan massa suatu bahan.
Penggunaan sumber tegangan listrik yaitu stavolt dan dilakukan peneraan dengan menaruh bahan diatasnya maka akan tertera angka di layar yang menunjukkan massa bahan tersebut.
Merk:
AND

No.series:
GX-6100
14
Vortex
Untuk mengaduk dan menghomogenkan suspense atau larutan yang ada didalam tabung reaksi.
Aliran listrik yang menimbulkan getaran yang dapat mengaduk suspense di dalam tabung reaksi.
Merk:
Thermo lyne
15.
Refrigator
Untuk menyimpan sampel yang membutuhkan suhu dingin yaitu sampel beku yang dapat dicairkan secara bertahap.
Kompresor dipompakan gas Freon dengan tekanan dan temperature yang tinggi. Lalu gas freon dikirim ke kondesor untuk dibuang kalornya agar freon dapat berubah bentuk menjadi cair ini terus masuk ke pipa kapiler yang disaring sebelumnya dan diuapkan oleh evaporator yang telah melewati katup ekspansi dengan tekanan dan temperature yang sangat rendah dan akan masuk kesaluran hisap utuk disirkulasi ulang oleh kompresor.
Merk:
-

No.series:
BCR 6039
  Sumber:Data Primer Praktikum Mikrobiologi Umum, 2017
C.  Hasil Pengamatan Jenis Media Laboratorium Mikrobiologi
Tabel 03. Hasil Pengamatan Jenis Media di Laboratorium Mikrobiologi
No.
Jenis Media
Deskripsi
1.
Media Sintetis
Media yang terdiri dari senyawa-senyawa kimia yang komposisinya sudah diketahui dan jumlahnya sudah ditentukan secara pasti.
1.1
GPB Glucose Peptone Broth

Fungsi :

Salah satu media sintesis yang berfungsi untuk menumbuhkan khamir dan kapang. Pepton sebagai larutan yang dapat menahan perubahan pH. Dextrose sebagai sumber gula dan energi. Dipotasium fosfat sebagai fertilizer dan agen penyangga.
Komposisi :
Pepton Buffer 7 gram
Dextrose 5 gram
Dipotasium Fosfat 5 gram
Contoh Mikroorganisme yang ditumbuhkan:
Eschericia coli, Enterobacter aerogenes, Klebsiella pneumonia
1.2
PDA Potato Dextrose Agar

Fungsi :
Media yang cocok dan mendukung pertumbuhan jamur dan kapang.
Komposisi :
Bubuk Kentang 4 gram
Dextrose 20 gram
Agar 15 gram
Contoh Mikroorganisme yang ditumbuhkan:
Pleurotus ostreatus, Saccharomyces cerevisiae dan Trichophyton mentagrophytes.
1.3
PCA Plate Count Agar

Fungsi:
Media yang dapat menumbuhkan bakteri, khamir dan kapang. Kasein hidrolisat sebagai sumber asam amino dan nitrogen, dextrose sebagai sumber gula, ekstrak khamir sebagai sumber vitamin B kompleks, agar untuk mengeraskan medium.
Komposisi:
Kasein 5 gram
Ekstrak Khamir 2,5 gram
Dextrose 1 gram
Agar 15 gram
Contoh Mikroorganisme yang ditumbuhkan:
Bacillus subtilis, Eschericia coli, Lactobacillus casei, Satphylococcus aureus dan Streptococcuspyogenes.

1.4
NA Nutrient Agar


Fungsi :
Media yang digunakan sebagai medium sintesis yang berfungsi untuk pertumbuhan bakteri dan kultur. Ekstrak daging sapi sebagai sumber karbohidrat, vitamin dan juga garam. Pepton untuk menghambat atau menahan perubahan pH. Sedangkan agar untuk mengeraskan medium.
Komposisi :
Ekstrak Daging Sapi 3 gram
Agar 15 gram
Pepton 5 gram
Contoh Mikroorganisme yang ditumbuhkan:
Eschericia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus, dan Streptococcus pyogenes.
1.5
YEA Yeast Extract Agar
Fungsi :
Sebagai media menumbuhkan kapang dan khamir serta bakteri. Tripton dapat menyuplai asam amino dan peptide. Ekstrak khamir sebagai sumber vitamin B kompleks.untuk mengeraskan medium.
Komposisi :
Tripton 6 gram
Ekstrak Khamir 3 gram
Agar 15 gram
Contoh Mikroorganisme yang ditumbuhkan:
Staphylococcus aureus

2.
Media Semisintetis
Media yang terdiri dari senyawa-senyawa kimia yang komposisi sudah diketahui namun jumlahnya belum ditentukan secara pasti.

2.1
Kentang Agar

Fungsi : Media yang berfungsi untuk menumbuhkan kapang. Kentang sebagai salah satu bahan praktikum untuk menumbuhkan kapang. Dextrose sebagai sumber gula dan energy. Agar untuk mengeraskan medium. Aquades untuk pengenceran.
Komposisi :
Kentang
Dextrose
Agar
Aquades
Contoh Mikroorganisme yang ditumbuhkan :
Aspergillus sp., Mucor sp.

2.2
Tauge Agar

Fungsi :
Media yang baik untuk menumbuhkan khamir, kapang juga dapat tumbuh pada media ini namun tidak sebaik khamir. Tauge sebagai bahan praktikum dalam menumbuhkan khamir dan kapang. Sukrosa sebagai sumber gula dan energi. Agar untuk mengeraskan medium. Aquades untuk pengenceran.
Komposisi :
Tauge
Sukrosa
 Agar
Contoh Mikroorganisme yang ditumbuhkan :
Scenedesmus, danChlorella.
3.
Media Alami
Media yang terdiri dari bahan-bahan alami yang benar-benar berasal dari alam.
3.1
Tanah

Fungsi :
Sebagai media menumbuhkan mikroorganime yang memerlukan oksigen dan mineral yang cukup serta hanya mikroorganime yang memang memerlukan tanah sebagai mediumnya untuk tumbuh. Air sebagai sumber mineral.
Komposisi :
Tanah
Air
Contoh Mikroorganisme yang ditumbuhkan :
Pseudomonas sp., Bacillus sp., Micrococcus, dan Azotobacter.
  Sumber : Data Primer Praktikum Mikrobiologi Umum, 2017.
D.      Hasil Pengamatan Jenis Bahan Kimia Laboratorium Mikrobiologi
Tabel 04. Hasil Pengamatan Jenis Bahan Kimia di Laboratorium Mikrobiologi
No.
Jenis Bahan Kimia
Deskripsi
1.
Larutan Fisiologis

Fungsi
Menjaga tekanan osmotoik pada sel. Menghitng bakteri atau jamur mikroskopis. Bersifat buffer, berupa garam fisiologis yang digunakan sebagai pengenceran dalam bentuk larutan.
Nama IUPAC
NaCl
Cara pembuatan:
-          Larutkan NaCl kedalam aquadest.
-          Aduk menggunakan batang pengaduk hingga larutaan tercampur rata.
-          Larutan harus disterilkan terlebih dahulu.
2.
Safranin

Fungsi
Safranin merupakan pewarna tandingan atau pewarna sekunder, yaitu mewarnai sel-sel yang telah kehilangan pewarna utama setelah diberi alcohol. Dengan pengertian yang lain, memberi warna pada gram bakteri untuk menandai bakteri gram negative.
Nama IUPAC
C26H34CIN4
Cara pembuatan:
-          Safranin dilarutkan kedalam alcohol 95%.

-          Biarkan selama 24 jam, kemudian safranin disaring.
3.
Kristal Violet

Fungsi
Memberi warna ungu pada gram bekteri yang menandai bakteri tersebut merupakan bakteri gram positif, sebagai pewarna utama.
Nama IUPAC
C26H34CIN30
Cara pembuatan:
-          Haluskan Kristal violet dengan amonium oksalat.
-          Larutkan dengan alcohol 95% hingga tercampur rata.
-          Masukkan kedalam botol menggunakan corong yang telah dilapisi kertas saring.
4.
Larutan Iodin

Fungsi
Digunakan dalam pewarnaan gram, yaitu sebagai pewarna mikroorganisme dan pewarna yang berfungsi memperkuat pengikatan warna oleh bakteri.
Nama IUPAC
I2
Cara pembuatan:
-          Haluskan iodium dengan kalium iodide
-          Tambahkan aquadest, campur hingga merata.
-          Masukkan kedalam botol menggunakan corong yang telah dilapisi kertas saring.
5.
Aquades

Fungsi
Sebagai pelarut dan sebagai sumber air bagi mikroba dalam media.
Nama IUPAC
H2O
Cara pembuatan:
-          Air yang disuling.
      Sumber: Data Primer Praktikum Mikrobiologi Umum, 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar