ISOLASI MIKROBA
ISOLASI ? Apa itu ?
Isolasi mikroba adalah proses memindahkan kultur
murni mikroba dari mediumnya ke medium buatan dengan tujuan untuk
menumbuhkan dan mengembangbiakan serta peremajaan mikroba tersebut. Adapun alat umum yang digunakan untuk memindahkan kultur murni berupa ose tusuk dan ose bundar.
MIKROBA Apa?
Mikroba berupa bakteri asam laktat atau Lactobacillus
casei. Lactobacillus casei memiliki morfologi koloni berwarna putih pucat dan sedikit
transparan. Bakteri ini termasuk ke dalam
bakteri gram positif, berbentuk batang pendek dan tergolong bakteri anaerob fakultatif. Metabolit utamanya
adalah asam laktat.
CARANYA ?
a. Pembuatan
Media Plate Count Agar (PCA) dan Nutrient Agar (NA)
b. Sterilisasi
Alat secara Fisik
c. Sterilisasi Alat
secara Kimia
d. Pembuatan
Larutan Fisiologis
e. Pengenceran
Bertingkat
f. Inokulasi
Mikroba Metode Pour Plate
g. Inokulasi
Mikroba Metode Spread Plate
h. Isolasi
Mikroba pada Cawan Petri
i. Isolasi
Mikroba pada Agar Miring dan Agar Tegak
METODE ??
a. Metode Pengoresan:
1. Metode Zigzag; cara memindahkan mikroba meggunakan teknik penggoresan menggunakan ose bundar. Penggoresan ini dilakukan pada permukaan media. Tempat
tumbuh mikroba mengikuti pola garis zig-zag yang dibuat, dimana mikroba yang
tumbuh paling banyak terdapat pada ujung goresan, awal ose bundar tersebut.
2. Metode Persegi; penggoresan membentuk persegi yang garisnya tidak boleh
terputus menggunakan ose bundar. Fungsi metode tersebut ialah untuk mengetahui
jumlah mikroba yang tumbuh. Tempat penggoresan pertama pada permukaan media
merupakan tempat yang paling banyak tumbuh mikroba.
b. Media yang digunakan:
1. Agar Miring; Media agar dilakukan dengan cara memiringkan tabung reaksi hingga mencapai kemiringan tertentu segera
setelah media NA dituang masuk kedalam tabung reaksi. Agar miring menggunakan
teknik penggoresan zig – zag yang memiliki kelebihan pada luas permukaan yang
membuat peluang kontaminasi rendah dan dapat mempemperluas bidang untuk indukan
murni. Agar miring digunakan untuk mengisolasi mikroba yang bersifat aerob.
2. Agar Tegak; Media agar yang telah dituang masuk ke dalam tabung reaksi diposisikan secara tegak segera. Agar tegak mengisolasi mikroba pada media dengan cara ditusuk masuk
hingga mencapai tusukan setengah dari media agar menggunakan ose tusuk. Proses
pada media agar tegak biasanya digunakan untuk mengisolasi mikroba anaerob.
KENAMPAKAN ?
Tabel 06. Kenampakan pada Media Agar dalam Tabung Reaksi
Tabel 07. Kenampakan pada Media Agar dalam Tabung Reaksi
KENAMPAKAN ?
Tabel 06. Kenampakan pada Media Agar dalam Tabung Reaksi
Tabel 07. Kenampakan pada Media Agar dalam Tabung Reaksi
TAU KAH ANDA ?
1 Media PCA
PCA
dibuat dengan melarutkan semua bahan (casein
enzymic hydrolisate, yeast extract, dextrose, agar) hingga membentuk
suspensi 22,5 g/l, kemudian disterilisasi pada autoklaf (15 menit pada suhu 1210C
1 atm). Media PCA ini baik untuk mengetahui pertumbuhan total mikroba (semua
jenis mikroba). PCA di dalamnya mengandung komposisi casein enzymic hydrolisate
yang menyediakan asam amino dan substansi nitrogen kompleks lainnya serta
ekstrak yeast mensuplai vitamin B kompleks. PCA
merupakan suatu medium yang mengandung 0,5% tripton, 0,25% ekstrak khamir, dan
o,1% glukosa sehingga semua mikroba termasuk bakteri, kapang, dan khamir dapat
tumbuh dengan baik pada medium tersebut.
2 Media NA
Media NA adalah medium umum digunakan dalam prosedur
bakteriologi seperti uji biasa dari air, produk pangan, untuk membawa stok kultur,
untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme
dalam kultur murni. NA digunakan untuk
pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif. Pembuatan medium Nutrien Agar (NA) menggunakan bahan
utama beef ekstrak 5 g, pepton 3 g dan agar 3 g. Nutrient
Agar adalah suatu medium yang mengandung sumber nitrogen
dalam jumlah cukup yaitu 0,3 % ekstrak sapid dan o,5% pepton, tetapi tidak
mengandung sumber karbohidrat.
3 Pengenceran
Bertingkat
Pengenceran
bertingkat bertujuan untuk mengurangi kepadatan mikroba yang ditanam serta
memperkecil dan mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi dalam pengenceran. Penentuan
besarnya atau banyaknya tingkat pengenceran tergantung kepada perkiraan jumlah
mikroba dalam sampel. digunakan perbandingan 1:9 untuk sampel dan pengenceran
pertama dan selanjutnya, sehingga pengenceran berikutnya mengandung 1/10 sel mikroorganisme dari pengenceran sebelumnya.
4 Larutan Fisiologis
Larutan fisiologis berupa
larutan NaCl yang telah disterilkan dan digunakan sebagai larutan pengencer
mikroba. Larutan fisiologi berfungsi untuk menjaga pH dan tekanan osmotik
mikroba. Mikroba sangat peka terhadap perubahan pH sehingga larutan fisiologis
berupa NaCl dipakai agar tidak memengaruhi pH mikroba tersebut.
JADI ?
Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa :
JADI ?
Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa :
1. Jenis
isolasi mikroba yaitu penggoresan metode zig-zag dan metode persegi, serta
metode ditusuk.
2. Fungsi
agar tegak yaitu untuk mengisolasi mikroba yang dapat hidup dengan adanya udara
yang sedikit atau anaerob fakultatif sedangkan agar miring untuk mengisolasi
mikropba yang memerlukan udara untuk hidup atau aerob.
3. Ose
bundar digunakan untuk mengisolasi mikroba dengan cara digores sedangkan untuk
ose tusuk digunakan untuk mengisolasi mikroba dengan cara ditusuk.
thanks to:
Afrianto,
L. 2004. Menghitung Mikroba Pada Bahan
Makanan, Cakrawala (Suplemen Pikiran Rakyat Untuk Iptek). ITB : Bandung.
Hafsan,
M.M. 2015. Penuntun Praktikum
Mikrobiologi. Makassar : Universitas Islam Negeri Alauddin.
Irianto, K.2006. Mikrobiologi
Menguak Dunia Mikroorganisme. I.Yrama Widya : Bandung.
Legowo, S., Mulyani, A.M., dan Mahananni, A.A. 2008. Viabilitas
Bakteri Asam Laktat, Keasaman dan Waktu Pelelehan Es Krim Probiotik Menggunakan
Starter Lactobacillus casei dan Bifidobacerium bifidum. J Indo Trop Anim Agri. 33(2) : hal. 120-125.
Shah NP. 2007. Functional culture
and health benefits. International Dairy
Journal 17: 1262 – 1277.
Wasteson,
Y, and Homes, E. 2009. Pathogenic Escherichia Coli Found in
Food.
International Journal Of Food Microbiology. 12, 103-114.
Widodo.
2014. Mikroibiologi Edisi 2. Tangerang
Selatan : Universitas Terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar